
Imam Abu Dawud adalah seorang ulama besar dan salah satu
imam hadits kutubus sittah. Bahkan, Sunan Abu Dawud merupakan kitab
paling shahih ketiga dalam kutubus sittah. Namun, karya beliau bukan
hanya kitab hadits ini. Setidaknya ada 10 karya beliau yang kita kenal hingga
saat ini.
Sekilas Biografi Imam Abu Dawud
Lahir di Sijistan pada tahun 202 Hijriah dengan nama
Sulaiman. Lengkapnya adalah Sulaiman bin Al-Asy’at bin Syidad bin Amr bin Imran
As-Sijistani.
Sejak kecil, Sulaiman yang lebih dikenal dengan nama
kunyah Abu Dawud suka belajar. Ia tumbuh di lingkungan keluarga yang shalih dan
lingkungan yang cinta ilmu. Di usia yang masih belia, kemampuan menghafalnya sudah
luar biasa. Terbukti, ia hafal Al-Qur’an sejak kecil.
Kepada sejumlah ulama di Sijistan, ia juga belajar hadits
dan ilmu lainnya. Bahkan, hadits menjadi primadonanya. Pada usia remaja, ia
telah menguasai berbagai disiplin ilmu agama dan menghafal banyak hadits.
Pada usia 18 tahun, Abu Dawud memulai perjalanan keilmuan
(rihlah ilmiah) mencari hadits ke berbagai negeri. Mulai dari Bagdad, Kufah,
Basrah, Hijaz (Makkah dan Madinah), Syam (Suriah), Mesir, hingga Khurasan.
Alhasil, ia berguru kepada banyak ulama dan mendapatkan banyak hadits dari
mereka.
Abu Dawud berguru kepada banyak ulama besar di berbagai negeri termasuk Imam Ahmad bin Hanbal. Guru-gurunya
yang lain misalnya Abu Salamah At-Taabudzaki, Abu Walid Ath-Thayalisi, dan
Sulaiman bin Abdirrahman Ad-Dimasqi.
Dari perjalanan panjang rihlah ilmiah itu, ia hafal
500.000 hadits. Dari 500.000 hadits inilah lalu ia memilih 4.800 di antaranya
untuk ia tulis di kitabnya, Sunan Abu Dawud. Jadi, hadits-hadits yang
ada dalam kitab Sunan Abu Dawud adalah hadits-hadits pilihan yang sudah
tersaring dengan ketat dari setengah juta hadits yang ia hafal. Karenanya
mayoritas ulama menempatikan kitabnya sebagai kitab ketiga dari kutubus
sittah setelah Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Abu Dawud memiliki murid yang sangat banyak, antara lain
Imam An-Nasa’i dan Imam Tirmidzi yang keduanya juga termasuk imam hadits kutubus
sittah. Juga Abu Ali Muhammad bin Ahmad bin Amr Al-Lu’lu’, Abu Ath-Thayyib
Ahmad bin Ibrahim Al-Asynani, Abu Amr Ahmad bin Ali bin Hasan Al-Bashri, dan
banyak ulama besar lainnya.
Baca juga: Hadits Tanda-tanda Orang Munafik
Karya Imam Abu Dawud
Banyak karya ulama terdahulu yang tidak terwarisi dengan
baik. Entah karena hilang ataupun tidak dicetak. Demikian pula dengan karya
Imam Abu Dawud, mungkin ada yang hilang. Namun, setidaknya kita bisa mengetahui
10 karya Imam Abu Dawud sebagai berikut:
1. Sunan Abu Dawud
Ini adalah karya monumental Imam Abu Dawud. Imam Abu
Dawud mencari hadits puluhan tahun, menghafalnya, lalu menyeleksinya hingga jadilah
kitab yang berisi 4.800 hadits ini. Karena seleksi ketat Imam Abu Dawud,
kitabnya ini menjadi kitab hadits paling otoritatif ketiga dalam kutubus
sittah.
2. Al-Marasil
Karya Imam Abu Dawud yang kedua ini adalah kitab kumpulan
hadits mursal yang sanadnya terputus di tabi’in.
3. Al-Masa’il li Imam Ahmad
Karya ketiga Imam Abu Dawud adalah Al-Ma’ail li Imam
Ahmad. Kitab ini merupakan kitab fiqih yang menjadi referensi penting Madzhab
Hanbali. Berisi pandangan Imam Ahmad menjawab pertanyaan Imam Abu Dawud.
4. Risalah fi Wasf Kitab al-Sunan
Kitab ini berisi penjelasan tentang metodologi penyusunan
Sunan Abu Dawud.
5. Az-Zuhd
Karya kelima berjudul Az-Zuhd. Kitab ini berisi 521 atsar
riwayat tabi’in.
6. Ar-Rijal
Kitab ini membahas sejarah periwayat hadits mulai Sahabat
Nabi hingga ulama di zamannya.
7. Al-Qadr
Imam Abu Dawud juga punya karya Al-Qadr. Kitab yang
berisi hadits-hadits tentang takdir.
8. Al-Masa’il
Selain Al-Masa’il li Imam Ahmad, Imam Abu Dawud
juga menulis kitab Al-Masa’il. Kitab ini berisi pandangan fiqih Abu
Dawud yang berbeda dengan Imam Ahmad.
9. Tasmiyah Ukhuwwah Al-Ladziina Ruwiya ‘anhum
Al-Hadits.
Kitab ini termasuk dalam kategori karya rijal al-ḥadits,
yaitu ilmu yang membahas tentang para perawi hadits. Kitab ini mencatat dan
menyebutkan nama-nama perawi hadits, menjelaskan hubungan kekerabatan antara
para perawi, yang penting dalam memahami jalur transmisi hadits. Juga membantu
para ulama dan peneliti dalam menelusuri dan memverifikasi sanad (rantai
perawi) hadits, serta dalam menilai keotentikan dan kredibilitas hadits-hadits
tersebut.
10. Kitab al-Ba’ath wa al-Nushur
Karya Imam Abu Dawud kali ini membahas tentang
kebangkitan dan hari akhir. Tentu saja basisnya juga hadits. Semakin meneguhkan
posisi beliau sebagai imam ahli hadits.
Imam Abu Dawud wafat pada tanggal 16 Syawal 275 H (889 M)
di Bashrah. Warisan ilmunya terutama dalam bidang hadits sangat bermanfaat bagi
umat. Namanya pun mulia di dunia dan semoga lebih mulia lagi di akhirat. Wallahu
a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbawia]

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.