Islamedia – Antara tahun 1927 dan 1928, Mukhtar mengubah pasukan Senusite yang
dipimpinnya. Pasukan ini telah menjadi buruan utama pasukan Italia dan
menyebutnya sebagai penjahat. Tapi, rakyat Libya menjuluki ulama ini
dengan nama Singa Gurun Pasir.
Gubernur Libya , Pietro Badoglio
beberapa kali mengajukan perdamaian agar Omar dan pasukannya tak lagi
mengganggu tentara Italia. Namun, Omat tetap melawan dan membangun
kembali pasukan Libya , serta menyatakan konfrontasi terhadap Jenderal
Rodolfo Graziani.
Ketidakmampuan pasukan Italia membungkam
perlawanan rakyat Libya menarik perhatian Pemimpin Italia Benito
Mussolini. Dia segera memerintahkan para jenderalnya untuk membawa 100
ribu rakyat Gebel ke kamp konsentrasi yang berlokasi di pinggir pantai.
Tak hanya itu, mereka juga menutup perbatasan Libya dan Mesir guna
mencegah bantuan internasional terhadap Omar dan pasukannya.
Taktik
keji ini berhasil memicu Omar dan pasukannya untuk menyerang. Namun,
tanpa bantuan dari Mesir membuat kekuatan mereka terus berkurang.
Sementara, hari demi hari rakyat Gebel kelaparan dan meninggal dunia.
Upaya Senusite untuk mencari bantuan terus dipatahkan berkat bantuan
dari AU Italia.
Meski
usianya semakin senja,dan kekuatannya terus berkurang, Omar tak mau
mengendurkan serangan hingga akhirnya tertangkap oleh pasukan Italia
dalam sebuah penyergapan di dekat Slona pada 11 September 1931.
Penangkapan itu tak lepas dari upaya Italian untuk mendapatkan informasi
dari informan lokal mereka.
Pemerintah segera mengadilinya, dan
menuduhnya telah melakukan kejahatan berat. Pengadilan menjatuhkan
hukuman gantung terhadap pria berusia 73 tahun ini, tanpa mengindahkan
perjanjian Genewa untuk mempertimbangkan kesehatan dan usianya yang
lanjut.
Tepat pada 16 September 1931, Omar tewas di tiang
gantungan. Namun, hukuman itu tak membuat Omar merasa gentar. Saat
ditanya soal permintaan terakhirnya, Omar hanya menjawab, “Inna lillahi
wa inna ilayhi raji’un (sesungguhnya kita semua adalah milik Allah dan
kita semua akan berpulang kepadanya).”
Impiannya untuk
memerdekakan Libya dari penjajahan baru terjadi setelah berakhirnya
perang dunia kedua. Setelah sempat di bawah kekuasan pasukan sekutu,
Libya baru merasakan kemerdekaannya dari Italia pada 1953. [merdeka/islamedia]
, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.