![]() |
| Foto – Ilustrasi |
Islamedia.co – Abu Lubabah bin Abdil Mundzir al-Anshari adalah seorang dari
kabilah al-Aus di Madinah al-Munawwarah. Orang-orang Yahudi Bani
Quraidzah adalah sekutu mereka. Ketika kaum Yahudi mengingkari
janji kepada Rasulullah SAW dalam perang Khandaq dan secara
terang-terangan memerangi Rasulullah, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya
untuk memerangi mereka.
Dia dilahirkan di Yatsrib (Madinah) yang
subur dan banyak terdapat mata air, yang ditumbuhi pepohonan dan
tumbuh-tumbuhan yang dapat dinikmati hewan dan manusia. Memang tiap
daerah memiliki pengaruh kuat terhadap sepak terjang seseorang dan arah
pemikirannya. Begitu juga dengan penduduk kota Madinah. Mereka pada
umumnya dikenal memiliki akhlak yang luhur, pemaaf, berperasaan halus,
dan suka berbuat baik pada sesamanya.
Abu Lubabah termasuk laki-laki seperti itu yang diisyaratkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an, “Dan
orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman
(Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar)
mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka
(Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang
diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan
(orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka
dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
mereka itulah orang orang yang beruntung.” (QS Al-Hasyr: 9)
Istrinya
adalah Khansa binti Khandam Al-Anshariyah dari golongan Aus. Pernikahan
keduanya mendapat karunia seorang anak perempuan bernama Lubabah.
Demikianlah Abu Lubabah mendapatkan panggilannya. Abu Lubabah termasuk
orang pertama yang masuk Islam, ketika beberapa orang Anshar berjumpa
dengan Mush’ab bin Umair di Madinah. Ia juga salah seorang Anshar yang
menghadiri Baiat Aqabah Kedua.
Abu Lubabah kemudian kembali ke
Madinah setelah pertemuannya dengan Rasulullah SAW. Ia merasa kagum
sekali atas kepribadian dan keluhuran budi pekerti beliau. Tak lama
setelah itu Rasulullah SAW telah berada di tengah-tengah kaum Muslimin
di Madinah, menyusun syariat dan menetapkan undang-undang yang dibawa
oleh Jibril dari Tuhannya.
Tak lama setelah itu, pecahlah Perang
Badar antara kaum musyrikin dan kaum Muslimin. Begitu Abu Lubabah
mengetahui Rasulullah tengah mempersiapkan diri menyambut peperangan, ia
pun bersiap-siap dan menemui Rasulullah dengan senjata di tangannya.
Akan
tetap Rasulullah tidak mengizinkan Abu Lubabah ikut dalam perang. Ia
diamanahkan mewakili beliau menjaga kota Madinah. Penjagaan keamanan dan
ketertiban kota itu tidak kurang pentingnya dengan perang di medan
laga. Abu Lubabah diberi tanggungjawab memelihara keamanan dan
keselamatan penduduk kota Madinah. Ia juga diberi amanah menjaga
keamanan dan keselamatan pepohanan dan buah-buahan, memenuhi kebutuhan
warga yang kelaparan dan semua kebutuhan lain, sampai pasukan Islam
kembali dari medan laga.
Abu Lubabah mematuhi perintah dan tugas
dari Rasulullah dengan baik. Ia memimpin kota Madinah dan mempersiapkan
bekal yang mungkin dibutuhkan oleh pasukan yang sedang berperang, dan
menggalakkan pembuatan senjata perang siang dan malam, sehingga pasukan
Muslimin memiliki persenjataan dan perbekalan yang lengkap.
Dalam
penyerbuan Rasulullah SAW ke perbentengan Yahudi Bani Quraizhah, Abu
Lubabah ikut bersama beliau, dan pemimpin pemerintahan di Madinah
diserahkan kepada Abdullah ibnu Ummi Maktum. Rasulullah bersama para
sahabatnya mengepung benteng Bani Quraizhah selama 25 malam, sehingga
mereka hidup dalam kekurangan dan ketakutan.
Mereka kemudian
mengirim seorang utusan kepada Rasulullah, meminta Abu Lubabah bin
Mundzir dikirimkan kepada mereka untuk dimintakan pendapatnya.
Rasulullah memerintahkan Abu Lubabah pergi menemui mereka.
Sebelumnya,
Rasulullah meminta pendapat mereka agar yang akan memberikan keputusan
adalah Sa’ad bin Mu’adz. Begitu anak-anak dan istri-istri mereka melihat
Abu Lubabah datang, mereka menangis meraung-raung, memohon belas
kasihannya. Sudah tentu, Abu Lubabah sebagai manusia tidak bisa
menyembunyikan rasa iba dan harunya kepada mereka.
“Kami sudah
mengatakan bahwa penduduk Madinah pada umumnya berhati lembut dan
berjiwa pemaaf. Kasih sayangnya kepada sesamanya sangat besar,” kata
mereka.
Tentu saja Abu Lubabah, sebagai manusia, terpengaruh
dengan ucapan ini. Mereka bertanya, “Wahai Abu Lubabah, bagaimana
pendapatmu, apakah kami akan tunduk kepada putusan Sa’ad bin Mu’adz?”
Abu
Lubabah lalu mengisyaratkan kepada mereka dengan tangannya yang
diletakkan ke lehernya, bahwa mereka akan disembelih. Maka ia menyuruh
mereka agar tidak mau menerima. Abu Lubabah menyadari kesalahannya.
“Demi Allah, kedua kakiku belum beranjak dari tempatku melainkan telah
mengetahui bahwa aku telah mengkhianati Allah dan Rasul-Nya.”
Ia
kemudian pergi ke masjid dan mengikatkan tubuhnya pada salah satu tiang.
“Demi Allah, aku tidak akan makan dan minum hingga mati atau Allah
mengampuni dosaku itu,” ujarnya lirih.
Tujuh hari lamanya ia
tidak makan dan minum sehingga tak sadarkan diri, kemudian Allah
mengampuninya. Lalu ada yang menyampaikan berita itu kepadanya, “Wahai
Abu Lubabah, Allah telah mengampuni dosamu.”
Ia berkata, “Tidak. Aku tidak akan membuka ikatanku sebelum Rasulullah datang membukanya.”
Tak
lama setelah itu, Rasulullah pun datang membukanya. Abu Lubabah berkata
kepada beliau, “Kiranya akan sempurna taubatku, kalau aku meninggalkan
kampung halaman kaumku, tempatku melakukan dosa. Dan aku akan
menyumbangkan seluruh hartaku.”
Rasulullah SAW menjawab, “Kau hanya dibenarkan menyumbang sepertiganya saja.”
Begitulah.
Abu Lubabah mendapat ampunan, baik dari Rasulullah SAW maupun dari
Allah SWT. Dia pun aktif bersama kaum Muslimin lainnya dalam berbagai
peperangan.
Dalam penaklukan kota Makkah, ia memegang panji Bani
Amru bin Auf, dan ia menyaksikan masuknya orang-orang secara
berbondong-bondong ke dalam agama Islam. Abu Lubabah wafat pada masa
pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib. [inilah/berbagai sumber]

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.









