Islamedia – Meski menjabat sebagai Ketua Dewan Syura Partai Bulan Bintang (PBB), lahir dan dibesarkan dari keluarga Masyumi, dan disebut-sebut sebagai Muhammad Natsir muda, namun sosok Yusril Ihza Mahendra bukan hanya diterima oleh kelompok Islam saja.
Sebagaimana sosok Muhammad Natir yang moderat dan akomodatif, Yusril pun mengaku diterima oleh kalangan non-muslim.
“Saya ini mau maju menjadi presiden Indonesia, bukan mau menjadi presiden golongan tertentu. Dan kalau kita lihat, kabinet Pak Nastir itu lengkap, ada dari Katholik, Kristen, nasionalis bahkan aliran kepercayaan. Pak Natsir itu juga tokoh yang diterima oleh semua golongan, kecuali oleh PKI, hehehe,” kata Yusril kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 26/12).
Selama ini, Yusril pun mengaku selalu memberi perhatian khusus kepada masyarakat Jawa, terutama masyarakat Jawa yang abangan. Yusril pun mengaku ikut berperan dan mendorong penyelesaian Yogyakarta yang sempat menuai kontroversi.
Menurut Yusril, sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia, kebudayaan Jawa itu sangat penting untuk dipertahankan dan dikembangkan. Dan bila dilihat lebih jauh lagi, pusat tradisi Jawa ada di Yogyakarta dan Surakarta.
“Karena itu Yogyakarta dan Surakarta harus diberi tempat yang sewajarnya, apalagi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan Jawa dan Indonesia,” demikian Yusril.(rmol)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.