Hizbut Tahrir Indonesia » Islam Menjamin Hak-Hak Perempuan
21 Apr 2007 … Gerakan ini menghendaki adanya kemandirian dan kebebasan bagi perempuan. … Dalam perjuangannya, orang–orang feminis seringkali menuduh Islam sebagai penghambat …. Ternyata tak jauh beda, bahkan lebih buruk. …
hizbut-tahrir.or.id/2007/04/21/islam-menjamin-hak-hak-perempuan/Hizbut Tahrir Indonesia » Kesetaraan Gender: Merusak Perempuan
6 Jun 2010 … Kemudian, gagasan-gagasan seputar ‘kemandirian dan pembebasan perempuan’ serta … Pertemuan ini digagas oleh 12 orang gender dari 11 negara dan … perkawinan sekaligus membuka keran kebebasan atas nama kesetaraan. …
hizbut-tahrir.or.id/2010/06/08/kesetaraan-gender-merusak-perempuan-dan-g…manifesto-ht-untuk-indonesia – Manifesto Hizbut Tahrir untuk I…
dan Asia serta Amerika Latin yang saat ini ditindas oleh negara-negara penjajah. …… kemandirian dalam sebuah negara, benar-benar dapat diwujudkan. … orang seperti ini harus dilindungi dengan alasan kebebasan berekspresi? …… Perbedaan pendapat dalam persoalan hukum (fiqh) di …
hizbut-tahrir.or.id/wp-content/uploads/2009/07/manifesto-ht-untuk-indone…Hizbut Tahrir Indonesia » Serial Syariah : Politik Luar Negeri …
Pada saat kaum muslim berhasil membuka kota Makkah dan orang–orang kafir …. Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara ilmu pengetahuan (sains …. Dominasi Amerika Serikat dan negara-negara Eropa begitu kuat di dunia Islam. …. membangun kemandirian dalam bidang pertanian, industri, dan pengembangan militer …
hizbut-tahrir.or.id/2008/12/15/serial-syariah-politik-luar-negeri-daulah…Hizbut Tahrir Indonesia » Demokrasi Menghinakan Perempuan
11 Apr 2009 … Perbedaan ini hanya dipandang sebagai hak perempuan menjalankan peran reproduksi , … Di negara-negara penganut demokrasi dan kebebasan, telah terjadi syndrome pada kaum perempuan yang akhirnya gamang pada kemandirian mereka sendiri. … yang diamini oleh kebanyakan perempuan Amerika Serikat. …
hizbut-tahrir.or.id/2009/04/11/demokrasi-menghinakan-perempuan/
Hizbut Tahrir Indonesia » Hidayatullah Muttaqin: “Indonesia
5 Sep 2008 … Apa indikasi bahwa Indonesia telah terjual? Siapa yang dengan tega menjual Indonesia? … PT Semen Gresik di pasar modal Indonesia dan pasar modal Amerika. … Pertama: sejak Orde Baru kemandirian ekonomi sudah rapuh seiring dengan … menonjolkan kepemilikan individu atau kebebasan kepemilikan. …
hizbut-tahrir.or.id/2008/09/05/hidayatullah-muttaqin-indonesia-for-sale/
Mendidik dengan Syariah
Tuesday, June 8th, 2010 | Posted in Opini | No Comments » Pendidikan merupakan dasar dari pembentukan karakter seorang individu. Islam begitu memperhatikan masalah pendidikan, bahkan sejak dari tahap pernikahan yang akan dijalani oleh sepasang calon pasangan suami-istri. Islam menekankan bahwa pernikahan adalah jalan untuk meneruskan keturunan. Ada kewajiban untuk mendidik keturunan sehingga menjadi generasi penerus unggulan. Seorang ibu memegang peran penting dalam mendidik anak karena dia […]
Baca lebih lanjut »Mubalighah Pejuang Khilafah
Tuesday, June 8th, 2010 | Posted in Fokus | 1 Comment » Hingga hari ini Indonesia masih diliputi kehidupan yang suram; hidup dalam sistem Kapitalisme sekular yang jauh dari cahaya Islam; diselimuti krisis multidimensi tanpa ada ketuntasan solusi. Kemurnian akidah Islam terancam dengan fenomena aliran sesat yang merajalela dan aktivitas penistaan agama tidak ditindak tegas karena alasan HAM. Perempuan yang seharusnya menjadi pilar baik-buruknya negara telah ditempatkan […]
Baca lebih lanjut »Mubalighah: Penerang dan Penunjuk Arah PerjuanganPara mubalighah adalah para ibu tangguh yang mendidik anak-anaknya, para istri shalihah yang taat kepada suaminya dan para pengatur rumah tangga yang menata tempat tinggalnya. Mereka juga bergerak di tengah-tengah umat bersama-sama dengan para ulama dari kalangan pria. Mereka berada di garda terdepan dalam membimbing umat dan menunjukkan arah perjuangannya. Mereka laksana bintang-gemintang yang menjadi penerang dan penunjuk arah.
Membincangkan Kembali Sitem Pendidikan Islam
Sunday, May 2nd, 2010 | Posted in Nisa’ | 4 Comments » Bangsa ini memiliki kualitas SDM yang rendah. Hal ini terlihat dari data mahasiswa baru (tahun 2008) di salah satu perguruan tinggi ‘terbaik’ di Indonesia, diperoleh gambaran sbb: Tingkat Kecerdasan (IQ > 110) 79% Kemandirian 13% Usaha 67% Percaya Diri 11% Kepekaan 19% Kepemimpinan 4% Dari data ini terlihat jelas bahwa mereka memiliki IQ yang tinggi, namun […]
Baca lebih lanjut »Menyayangi Istri
Sunday, May 2nd, 2010 | Posted in Ibrah | No Comments » Usai menunaikan shalat magrib berjamaah dan berzikir di mushala samping rumahnya, ustad muda yang aktivis itu tampak merenung cukup lama. Ia tampak kelelahan setelah seharian bekerja di rumahnya karena ’ditinggal’ istrinya yang hari itu harus mengikuti kegiatan dakwah dari pagi sampai sore. Sebagai ustad, tentu ia bukannya tidak paham betapa beratnya beban seorang istri […]
Baca lebih lanjut »Kaum wanita pernah datang menghadap Rasulullah saw. Mereka bertanya, ”Ya Rasulullah, kaum pria telah pergi dengan keutamaan dan jihad di jalan Allah. Adakah amal perbuatan untuk kami yang dapat menyamai amal para mujahidin di jalan Allah?” Rasulullah saw. menjawab, “Siapa saja di antara kalian berdiam diri di rumahnya (melayani suaminya, mendidik anak-anaknya dan mengurus rumahtangganya), sesungguh-nya ia telah menyamai amal para mujahidin di jalan Allah.” (HR al-Bazzar).
Ibu…., dalam Genggamanmu Pendidikan Generasi
Saturday, April 24th, 2010 | Posted in Muslimah | 7 Comments » Oleh: Dra. Rahma Qomariyah, M.Pd.I ( Nara Sumber Radio pada Rubrik Ketahanan Keluarga Muslim, Program Radio Cermin Wanita Sholihah, MMC- Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia)Agar tercapai tujuan pendidikan keluarga, maka seluruh komponen pendidikan dalam keluarga harus menjalankan fungsinya secara baik. Yang termasuk komponen pendidikan keluarga adalah, segala sesuatu yang ada disekitar anak, dan mampu mempengaruhi tingkah lakunya. Karenanya lingkungan anak harus sesuai dengan Islam, misalnya: hiasan-hiasan dinding yang sesuai dengan ajaran Islam; tayangan televisi, internet yang bisa diakses anak; Buku bacaan yang
.Seorang ibu harus bertaqwa karena tugasnya sebagai guru adalah
anak agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan Islam, bertaqwa kepada Allah, berarti semakin dekat dengan Allah. Abdurrahman Amaroh dalam bukunya mengatakan:“Sungguh strategi pendidikan Islam telah berhasil mengarahkan manusia kepada Tuhannya dan mengembalikan mereka kepada Penciptanya. Sehingga masing percaya sesungguhnya Allah itu dekat”[3].Dengan demikian dalam
anak, ingat pada tujuan pendidikan keluarga yang telah kita tetapkan: kapan tujuan sudah tercapai targetnya, tahap demi tahap tujuan yang telah kita tetapkan, dan telah kita capai. Semuanya untuk menggapai tujuan yang telah kita tetapkan menjadi mufassir misalnya.Seringkali kalau kita menyebut kurikulum pendidikan, kita beranggapan bahwa itu untuk pendidikan formal saja, padahal pendidikan keluargapun membutuhkan kurikulum. Kurikulum Pendidikan adalah suatu rangkaian mata pelajaran berikut metode penyampaiannya yang menjadi patokan penyampaian ilmu pengetahuan (materi pelajaran). Karenanya jika kita menyimpang dari kurikulum yang telah ditetapkan, maka tidak akan mampu mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian dalam
anak, ingat pada kurikulum pendidikan keluarga yang telah kita tetapkan: kapan harus dilakukan dan kapan harus mencapai targetnya. Ingat, kita tentu sudah menargetkan agar anak kita menjadi pejuang dan SDM Khilafah. Tentu kita harus memprosesnya sesuai dengan kurikulum yang telah kita persiapkan.7. Ikhlash.
Ibu harus ikhlash dalam melaksanakan tugasnya karena sesungguhnya Allah memerintahkan hambahnya untuk beribadah dengan ikhlash, termasuk anak8. Menyayangi anak dan penyabar.
Ibu mempunyai tugas untuk anak agar memperoleh ilmu pengetahuan dan mengubah tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan materi pelajarannya dan tentu saja harus sesuai dengan Islam. Anak adalah manusia bukan benda. Kalau benda diberi perlakuan sama, maka ia berubah secara serentak, tapi berbeda dengan manusia. Karenanya saat manusia diberi perlakuan tertentu tidak serta merta semuanya berubah, ada satu-dua yang ‘ngadat’. Keadaan seperti ini tidak akan bisa diatasi, jika ibu bukan seorang yang menyayangi anak dan sabar[11]Peranan dan Tanggung Jawab Muballighah dalam Menegakkan Khilafah
Untuk itu, lanjut Dedeh, mubalighah harus mengambil peran politik, yakni membina umat dan menjaga kejernihan pemikirannya, membangun kesadaran politik umat (wa’yu siyasi). Yaitu kesadaran umat tentang bagaimana mereka memelihara urusannya dengan syariat Islam. Sehingga akan muncul para muslimah yang pandai mengurus diri, keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Ia juga pandai
anak, melahirkan generasi Islami, dan berjuang di tengah masyarakatRingkasan Orasi Pembicara Muktamar Muballighoh
Kondisi itu diperparah dengan munculnya gagasan Gender equality, yakni upaya menyetarakan diskriminasi dari beban-beban yang menghambat kemandirian, sekalipun dengan cara menghilangkan nilai-nilai budaya dan agama. Beban itu antara lain perannya sebagai ibu yakni : hamil, menyusui,
anak dan mengatur urusan rumah tangga. Lalu berbondong-bondonglah kaum perempuan meninggalkan kodratnya. Mereka berlomba-lomba mensejajarkan diri dengan laki-laki. Namun begitu mereka memasuki ranah publik, eksploitasi habis-habisan atas diri merekalah yang terjadi. Kaum perempuan menjadi obyek eksploitasi sistem kapitalisme yang memandang materi adalah segalanya.MENYATUKAN LANGKAH MENYONSONG TEGAKNYA KHILAFAH
Para mubalighah adalah para ibu tangguh yang
anak-anaknya, para istri shalihah yang taat kepada suaminya dan para pengatur rumah tangga yang menata tempat tinggalnya. Mereka juga bergerak di tengah umat (kaum wanita) seperti halnya para ulama dari kalangan pria. Mereka berada di garda terdepan dalam membina umat (kaum wanita dan generasi di rumahnya) dalam memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah. Mereka, karena keilmuan dan keulamannya, laksana bintang-gemintang yang menjadi penerang dan penunjuk arah.
Membangun kesadaran politik umat, yaitu kesadaran tentang bagaimana mereka memelihara urusannya dengan syariah Islam. Dari sini akan muncul para Muslimah yang pandai mengurus diri, keluarga dan masyarakat (kaum wanita) di sekitarnya; pandai anak, melahirkan generasi islami, dan berjuang di tengah masyarakat.
6. HINDARI INTERVENSI

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.