![]() |
ilustrasi |
bersamaislam.com – Tidak ada kaitan malam Lailatul Qadr dengan ‘itikaf 10 malam terakhir berdasarkan sejarah turunnya surat Al-Qadr ayat 1-5, apalagi tentang Bulan Ramadhan.
Untuk menjawab pernyataan di atas ada baiknya kita buka lembaran sejarah mengenai 3 hal penting yaitu:
1.Surat Al-Alaq ayat 1-5 mengenai Nuzulul Qur’an
2.Surat Al-Baqarah ayat 183,184,185 mengenai Perintah Puasa Ramadhan
3.Surat Al-Qadr ayat 1-5 mengenai prosesi dan tata cara al-Qur’an diturunkan.
Catatan:
1.Ketika Turunnya Al-Qur’an Surat Al-Alaq ayat 1-5 tanggal 17 Ramadhan di malam senin kala itu usia Nabi Saw 40 tahun dan belum mengetahui tentang Ramadhan sebagai bulan diwajibkannya berpuasa.
2.Ketika di turunkannya Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183 sd 185 Tentang diwajibkannya berpuasa di Bulan Ramadhan, Nabi Saw sudah berhijrah dari Mekkah menuju Madinah dalam usia 53 tahun dari kerasulannya. (Fase Makkah 13 tahun dan Fase madinah 10 Tahun).
3. Ketika diturunkannya Al-Qur’an Surat Al-Qadr ayat 1-5 adalah Nabi Saw masih bermukim di Mekkah dan belum ada perintah Puasa Ramadhan.
Penjelasan secara Umum.
1.Surat Al-Alaq ayat 1-5, Bermulanya Nuzulul Qur’an adalah pada malam ke 17 di Bulan Ramadhan ketika turunnya usia Nabi Saw 40 tahun dan belum terfikir sedikitpun dibenaknya mengenai ada bulan yang bernama Ramadhan, apalagi mengenai puasa di dalamnya. saat itu yang terfikir hanyalah tentang kecenderungan Nabi saw ingin berkhalwat (menyendiri) selama 3,5 tahun di Gua Hira, yang dikejutkan oleh kedatangan Jibril as (Rukhul amin) dengan membawa ayat yang langsung di bimbing olehnya kepada Dada Nabi Saw secara berulang-ulang sehinga 3 x berturut2 agar terhujam lebih mendalam dihatinya.
Dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari dalam shahihnya, (Bab Permulaan Wahyu Juz 1). tentang bagaimana Al-Qur’an diturunkan, dari sanad yang sangat Mutawatir baik secara lafadz maupun makna, bahwa Siti Aisyah RA (Ummul Mukminin) berkata: Pertama kali turunnya Wahyu atas diri Nabi Saw melalui mimpi yang benar dalam tidurnya, tampak begitu cepat seperti melihat datangnya waktu Falaq yaitu kilatan cahaya di waktu shubuh, kemudian ia sangat suka menyendiri, dan bertahannus (beribadah) dimalam hari di gua Hira.
Nuzulul Qur’an di bulan Ramadhan adalah pendapat yang muktamad (Mutawatir) dan sangat jelas sebagaimana tercantum dalam QS.Al-Baqarah: 185 yaitu: “Bulan Ramadhan yang didalamnya diturunkannya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan dari petunjuk itu serta Al-Furqon (Pembeda)…” cara petunjuk dan langsung terhujam ke dalam hati Nabi saw itu bisa di lihat melalui QS. Asy-Syu’ara; 193-195 dan QS.An-Nahl:102.
2.Surat Al-Baqarah ayat 183-185 merupakan perintah adanya kewajiban berpuasa selama 1 bulan dari 12 bulan perhitungan Hijriyah, yaitu bulan Ramadhan. ketika turunnya surat ini, Nabi Saw telah berhijrah dari mekkah menuju madinah dalam usia 53 tahun, dari turunnya surat al-alaq ayat 1-5 sehingga turunnya QS. Surat Al-Baqarah : 183-185 ada masa 13 tahun lebih barulah Nabi Saw mengetahui ada bulan yang bernama Ramadhan dan ada kewajiban Puasa di dalamnya.
3.Surat Al-Qadr ayat 1-5 merupakan salah satu surat dan ayat yang diturunkan di mekkah (makiyyah), ketika turunnya kepada Nabi Saw belum ada perintah berpuasa di bulan Ramadhan dan tidak ada perintah I”TIKAF di dalamnya, karena perintah berpuasa di bulan Ramadhan ada pada QS.Al-Baqarah: 183-185 (Ternasuk ayat dan surat Madaniyyah) ketika Nabi Saw telah berhijrah ke Madinah dan jaraknya lebih dari 13 tahun lamanya, barulah ada perintah berpuasa Ramadhan dan juga anjuran ber-I’TIKAF dimalam 10 hari terakhir Ramadhan.
Kesimpulannya adalah:
Seluruh Al-Qur’an yang kita baca hari ini dalam satu mushaf dari 114 surat, 30 Juz dan lebih dari 6666 ayat ini sesunggunya diturunkan di malam “LAILATUL QADR” dalam 1 jumlah (Keseluruhan). kemudian diturunkan dari langit dunia menuju bumi ini secara terpisah-pisah selama kurun waktu 23 tahun lamanya.
Adapun maksud dari surat Al-Qodr ayat 1-5 dalam Firman-Nya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.”
“Dan Tahukan Kamu apakah malam kemuliaan itu?
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Maka ayat tersebut sesungguhnya menunjukkan cara dan proses turunnya Al-Qur’an dari 3 tahapan tersebut di atas dalam 1 malam yang sifatnya sangat di berkahi, atau dengan kata lain ‘LAILATUL QADR” yaitu turunnya Al-Qur’an secara universal di malam-malam Ramadhan.
Tahap pertama turunnya di Baitul Izzah (dilangit tertinggi)
Tahap kedua turunnya di langit dunia
Tahap ketiga turunnya dari langit dunia menuju bumi secara berangsur-angsur selama 23 tahun dari risalahnya Nabi Saw.
Berikut riwayat hadits-Hadits Mutawatir dari sanad para shabat Nabis Saw yang tsiqqah (Kuat).
1.Dari Ibnu Abbas (semoga Allah Meridhoi keduanya), Di Istimewakan Al-Qur’an melalui turunnya sebagai “Az Zikr” (Peringatan), di baitul Izzah, dari langit dunia lalu Jibril As turun atas Nabi Saw (HR.Al Hakim dalam Shohihnya).
2.Dari Ibnu Abbas (semoga Allah Meridhoi keduanya), Al-Qur’an telah turun pada satu jumlah menuju langit dunia dan ditempatkan dalam bilangan bintang-bintang, lalu Allah Swt menurunkan-Nya atas Rasul-Nya dari sebagian menuju sebagian lainnya.(HR. Imam Al-Baihaki dan Al Hakim dalam shohinya)
3.Diriwayatkan Dari Ibnu Abbas (semoga Allah Meridhoi keduanya),Al-Qur’an turun pada malam LAILATUL QADR di bulan Ramadhan menuju langit Dunia secara keseluruhan lalu turunnya secara bertahap dan terpisah-pisah. (HR Imam At-Tabrani dalam shohihnya).
Jadi LAILATUL QADR adalah malam dimana peristiwa Al-Qur’an diturunkan secara universal dari seluruh al-Qur’an ini yang terjadi dibulan Ramadhan dan Lailatul Qadr tidak akan pernah turun lagi kepada kita hari ini karena seluruh Al-Qur’an dan Wahyu telah sempurna di zaman Nabi Saw dan hanya berlaku kepada Nabi Saw saja, sedangkan kita I’tikaf 10 malam terakhir Ramadhan tidak ada kaitannya dengan Malam Lailatul Qadr brow….tetapi hanya mendapatkan keberkahan dari ibadah di dalamnya, jika Allah Swt meridhai-Nya semoga kita termasuk hamba-Nya yang tercatat beribadah seperti 83 tahun lamanya.
Semoga catatan tanganku ini bermanfaat, dari berbagai rujukan kitab tafsir dan ilmu-ilmu Al-Qur’an.
Penulis: Ahmad Ramdhani, MA (Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al-Aulia Bogor dan mantan Dosen International Islamic University Malaysia, fakultas Islamic Refealed knowledge and Human Science pada jurusan Ilmu Tafsir dan Al-Hadits)

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.