Nusantara

Soal Bayaran 500 Ribu, Aa Gym: Sebaiknya Pak Ahok Jaga Lisannya

Pernyataan sikap aa gym daarut tauhid terkati kasus penistaan agama oleh ahok
KH Abdullah Gymnastiar saat menyampaikan pernyataan sikap di Masjid Daarut Tauhid Bandung

bersamaislam.com
 Bandung – KH Abdullah Gymnastiar meminta Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama untuk tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang dapat menyakiti hati umat Islam. Ini menyikapi tuduhan Ahok yang menyebut aksi demo 411 dibiayai 500 ribu perorang.

“Sebaiknya Pak Ahok jaga lisannya. Perih juga rasa hati dengan kata kata yang sembarangan seperti ini. Tak akan pernah ada di negeri ini partai atau tokoh bahkan Presiden sekalipun yang bisa mengumpulkan 2.3 juta anak bangsa yang tertib damai. STOP, Jangan terus diganggu dan dirusak dengan pernyataan yang menyakiti ummat Islam,” tulisnya di laman Facebook (19/11).

Sebelumnya bertempat di Aula Darul Hidayah, Masjid Daarut Tauhid Bandung, Aa Gym sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid, menyampaikan pernyataan sikapnya atas penetapan status tersangka Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama. Pernyataan sikap tersebut disampaikan Aa Gym, setelah mengisi kajian rutin untuk santri karya DT, Kamis (17/11). Digelar dengan sederhana dan dihadiri beberapa awak media, Aa Gym menyampaikan beberapa hikmah dibalik kasus penistaan agama ini.

“Yang pertama, semua ini karena ketidakadilan. Kejadian ini disesababkan tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tidak berbicara pada tempatnya, tidak menangani pada waktunya, akibatnya semua menjadi besar” ujar Aa Gym.
Untuk itu ia menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk memperhatikan dan mengevaluasi masalah keadilan, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya. Aa Gym juga mengingatkan bahwa ketidakadilan akan menjadi sumber masalah.
“Oleh karena itu setelah ini, mudah – mudahan kita semua mengevaluasi rasa adil kita, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Siapa pun, kepala negara, kepolisian, para tokoh, para pejabat, termasuk kita rakyat kecil, benar–benar harus menyadari bahwa ketidakadilan adalah sumber masalah dan akan menjadi besar jika tidak ditangani dengan adil pula” ucap Aa Gym.
Kemudian Aa Gym juga menyampaikan hikmah bahwa jargon kerja, kerja, kerja yang selama ini disampaikan oleh pemerintah, tidak cukup. Namun perlu ditambahkan dengan jargon akhlak, akhlak, akhlak, karena masyarakat merindukan sosok pemimpin yang tidak hanya baik dari segi kinerja, namun juga dari sisi akhlak.
“Warisan terpenting dari seorang pemimpin bukanlah bangunan fisik, namun bangunan akhlakul karimah. Mari jargonnya kita tambah, kerja,kerja kerja, akhlak, akhlak, akhlak. Semoga setelah ini kita menilai calon pemimpin bukan hanya dari kinerja, tapi juga dari akhlak. Karena inilah yang menjadi kemulian sesungguhnya seorang pemimpin” ungkap Aa Gym.
Aa Gym juga mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak yang sudah mengawal proses hukum ini hingga berjalan dengan baik dan sesuai harapan, khususnya kepada para ulama. 
“Saya kira kita harus sangat hormat dan bersyukur dengan kehadiran para ulama, karena kedepan masalah toleransi harus lebih baik lagi” lanjunya. 
Selain ulama, Aa Gym juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada presiden dan kapolri, yang sudah menindaklanjuti kasus penistaan agama ini, dan diharapkan segera menuntaskan hingga akhir, serta masyarakat juga diminta untuk terus mengawal proses hukum yang berjalan.
Diakhir pernyataan sikapnya, Aa Gym menyampaikan bahwa dari kejadian ini adalah menjadi momentum bagi umat Islam untuk lebih banyak berinteraksi dengan Al Qur’an dan berakhlak Al Qur’an. Aa Gym mengatakan, pembela al-Quran sesungguhnya adalah mereka yang lebih banyak membaca, memahami, dan mengamalkan al-Quran.
“Saya kira negeri ini akan jauh lebih berkah ketika umat Islam tampil dengan akhlak-akhlak al-Quran,” tegasnya.

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top