بسم
الله الرحمن الرحيم
الله الرحمن الرحيم
Syair Menyedihkan Tentang Virus Corona
Segala
puji bagi Allah Rabbul ‘alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada
Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya
hingga hari kiamat, amma ba’du:
puji bagi Allah Rabbul ‘alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada
Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya
hingga hari kiamat, amma ba’du:
Berikut syair
menyedihkan tentang virus Corona,
semoga Allah menjadikan penulisan
risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
menyedihkan tentang virus Corona,
semoga Allah menjadikan penulisan
risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Syair Menyedihkan Tentang Corona
مَا لِي أَرَاكَ
مِنَ الْوَبَاءِ مَفْتُوْناَ
مِنَ الْوَبَاءِ مَفْتُوْناَ
Mengapa kulihat dirimu
begitu terpengaruh oleh isu virus Corona
begitu terpengaruh oleh isu virus Corona
وَتَكَادُ
رُعْبًا أَنْ تُجَنَّ جُنُوْنَا
رُعْبًا أَنْ تُجَنَّ جُنُوْنَا
Rasa takutmu yang
mendalam membuatmu seperti orang gila
mendalam membuatmu seperti orang gila
إِنْ كَانَ
مَوْتُكَ لاَ مَحَالَةَ آتِيًا
مَوْتُكَ لاَ مَحَالَةَ آتِيًا
Padahal kematian itu
pasti akan datang
pasti akan datang
فَلِمَا
تَخَافُ الْمَوْتَ مِنْ كُوْرُوْنَا
تَخَافُ الْمَوْتَ مِنْ كُوْرُوْنَا
Maka mengapa engkau
begitu takut mati karena virus Corona yang datang
begitu takut mati karena virus Corona yang datang
قَدْ مَاتَ
قَوْمٌ بِالطَّاعُوْنِ قَبْلَنَا
قَوْمٌ بِالطَّاعُوْنِ قَبْلَنَا
Sebelum kita
orang-orang telah wafat karena wabah tha’un
orang-orang telah wafat karena wabah tha’un
مَا بَالُ
مَنْ لَمْ يُدْرِكِ الطَّاعُوْنَا
مَنْ لَمْ يُدْرِكِ الطَّاعُوْنَا
Bagaimana dengan orang
yang tidak tertimpa tha’un
yang tidak tertimpa tha’un
مَنْ لَمْ
يَمُتْ بِالطَّعْنِ مَاتَ بِغَيْرِهِ
يَمُتْ بِالطَّعْنِ مَاتَ بِغَيْرِهِ
Kalau pun ia tidak
wafat karena wabah thau’un, maka ia akan wafat juga karena sebab lainnya
wafat karena wabah thau’un, maka ia akan wafat juga karena sebab lainnya
فَالْمَوْتُ
حَقٌّ وَالْوَرَى فَانُوْناَ
حَقٌّ وَالْوَرَى فَانُوْناَ
Kematian adalah benar
dan manusia semua akan binasa
dan manusia semua akan binasa
إِنَّ
الَّذِي كَتَبَ الْبَقَاءِ لِنَفْسِهِ
الَّذِي كَتَبَ الْبَقَاءِ لِنَفْسِهِ
Allah yang telah
menetapkan kekal terhadap Diri-Nya[i]
menetapkan kekal terhadap Diri-Nya[i]
كَتَبَ
الْفَنَاءَ عَلَى الْوَرَى قَانُوْنَا
الْفَنَاءَ عَلَى الْوَرَى قَانُوْنَا
Dia menetapkan bahwa
semua makhluk-Nya akan fana
semua makhluk-Nya akan fana
لَوْ كَانَ
ذُخْرُكَ صَالِحًا مَا خِفْتَهُ
ذُخْرُكَ صَالِحًا مَا خِفْتَهُ
Kalau bekalmu cukup
untuk menghadapi kematian, maka tentu engkau tentu tidak akan takut terhadapnya
untuk menghadapi kematian, maka tentu engkau tentu tidak akan takut terhadapnya
لَكِنْ
حَمِلَْتَ مِنَ الذُّنُوْبِ دُيُوْنَا
حَمِلَْتَ مِنَ الذُّنُوْبِ دُيُوْنَا
Akan tetapi engkau
membawa pula hutang berupa dosa-dosa
membawa pula hutang berupa dosa-dosa
اَللهُ
أَنْذَرَ بِالْوَباَءِ عِبَادَهُ
أَنْذَرَ بِالْوَباَءِ عِبَادَهُ
Allah telah
memperingatkan hamba-hamba-Nya dengan wabah
memperingatkan hamba-hamba-Nya dengan wabah
اَللهُ
حَرَّكَ بِالْبَلاَءِ سُكُوْنَا
حَرَّكَ بِالْبَلاَءِ سُكُوْنَا
Allah yang mampu
menggerakan sesuatu yang mati sebagai bala
menggerakan sesuatu yang mati sebagai bala
سُبْحَانَ
مَنْ يُنْجِي الْعِبَادَ بِفَضْلِهِ
مَنْ يُنْجِي الْعِبَادَ بِفَضْلِهِ
Mahasuci Allah yang
menyelamatkan hamba-hamba-Nya dari virus itu dengan karunia-Nya
menyelamatkan hamba-hamba-Nya dari virus itu dengan karunia-Nya
وَيُقِرُّ
مِنْهُمْ أَنْفُسًا وَعُيُوْنَا
مِنْهُمْ أَنْفُسًا وَعُيُوْنَا
Dia menyejukkan jiwa
dan pandangan mata mereka
dan pandangan mata mereka
اِعْمَلْ
لِنَفْسِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ صَالِحًا
لِنَفْسِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ صَالِحًا
Maka beramal salehlah
sebelum dirimu dijemput oleh kematian
sebelum dirimu dijemput oleh kematian
فَالْمُتَّقُوْنَ لَهُ هُمُ النَّاجُوْنَ
Orang-orang
yang bertakwalah yang akan diselamatkan
yang bertakwalah yang akan diselamatkan
Untuk melihat pembacaan syair di atas, bisa juga dilihat dalam link Telegram ini: https://t.me/wawasan_muslim/5105
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa
shahbihi wa sallam.
shahbihi wa sallam.
Alih bahasa: Marwan Hadidi
Maraji’:
https://youtu.be/QVcgsTIkMbc
[i] Kalimat ini tidak tepat ‘yakni tidak boleh mengatakan
bahwa Allah menetapkan kekal bagi Diri-Nya, karena kekekalan Allah adalah sifat
Dzatiyah yang mesti bagi-Nya. Demikian yang dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz
Ar Rais.
bahwa Allah menetapkan kekal bagi Diri-Nya, karena kekekalan Allah adalah sifat
Dzatiyah yang mesti bagi-Nya. Demikian yang dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz
Ar Rais.

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.