Aqidah

Kaedah Penting Asmaa’ul Husna (3)

بسم
الله الرحمن الرحيم
Kaedah Penting Asma’ul Husna
 (bag. 3)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
Rasulullah, kepada keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya
hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini pembahasan lanjutan tentang Asma’ul Husna, semoga
Allah menjadikannya ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamiin.
**********
Oleh
karena hadits yang menyebutkan satu-persatu nama-nama Allah tidak sahih, bahkan
selipan dari perawi, maka para ulama berselisih dalam menyebutkannya. Di antara
ulama yang menyebutkan nama-nama tersebut adalah Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin.
Beliau menyimpulkan nama-nama Allah Ta’ala yang ada dalam kitab Allah, yaitu:
  1. Allah
  2. Al Ahad (Allah Maha Esa)
  3. Al A’laa (Allah Mahatinggi)
  4. Al Akram (Allah Mahamulia)
  5. Al Ilaah (Allah; Tuhan yang
    berhak disembah)
  6. Al Awwal (yang pertama; yang
    tidak ada sebelum-Nya segala sesuatu)
  7. Al Aakhir (yang terakhir; yang
    tidak ada setelah-Nya segala sesuatu)
  8. Azh Zhaahir (yang tampak; yang
    tidak ada di atas-Nya segala sesuatu)
  9. Al Baathin (yang tidak ada
    sesuatu di bawah-Nya)
  10. Al Baari’ (Allah Maha Pencipta)
  11. Al Barr (Allah Mahaihsan)
  12. Al Bashiir (Allah Maha Melihat)
  13. At Tawwab (Allah Maha Penerima tobat)
  14. Al Jabbar (Allah Subhaanahu wa
    Ta’aala mewujudkan kehendak-Nya terhadap semua makhluk-Nya tanpa ada yang
    dapat menghalangi)
  15. Al Haafizh (Allah Maha
    Pemelihara)
  16. Al Hasiib (Allah Maha
    Menghisab)
  17. Al Hafiizh (Allah Maha
    Pemelihara)
  18. Al Hafii (Allah Mahabaik)
  19. Al Haqq (Allah Mahabenar)
  20. Al Mubiin (Allah Maha Menerangkan)
  21. Al Hakiim (Allah Mahabijaksana)
  22. Al Haliim (Allah Maha
    Penyantun)
  23. Al Hamiid (Allah Maha Terpuji)
  24. Al Hayy (Allah Maha Hidup)
  25. Al Qayyum (Allah Maha Mengurus
    makhluk-Nya sendiri)
  26. Al Khabiir (Allah Maha
    Mengetahui)
  27. Al Khaaliq (Allah Maha
    Pencipta)
  28. Al Khallaq (Allah Maha
    Pencipta)
  29. Ar Ra’uuf (Allah Mahasayang)
  30. Ar Rahmaan (Allah Maha Pemurah)
  31. Ar Rahiim (Allah Maha
    Penyayang)
  32. Ar Razzaq (Allah Maha Pemberi rezeki)
  33. Ar Raqiib (Allah Maha Pengawas)
  34. As Salaam (Allah Maha Pemberi
    keselamatan)
  35. As Samii’ (Allah Maha
    Mendengar)
  36. Asy Syaakir (Allah Maha
    Menyukuri)
  37. Asy Syakuur (Allah Maha
    Mensyukuri)
  38. Asy Syahiid (Allah Maha
    Menyaksikan)
  39. Ash Shamad (Allah, Tuhan yang
    bergantung kepada-Nya segala sesuatu)
  40. Al ‘Aalim (Allah Maha
    Mengetahui)
  41. Al ‘Aziiz (Allah Maha Perkasa)
  42. Al ‘Azhiim (Allah Maha Agung)
  43. Al ‘Afuww (Allah Maha Memaafkan)
  44. Al ‘Aliim (Allah Maha
    Mengetahui)
  45. Al ‘Aliiy (Allah Mahatinggi)
  46. Al Ghaffar (Allah Maha
    Pengampun)
  47. Al Ghafuur (Allah Maha
    Pengampun)
  48. Al Ghaniyy (Allah Mahakaya)
  49. Al Fattah (Allah Maha hakim,
    Dia yang memutuskan masalah di antara hamba-hamba-Nya)
  50. Al Qaadir (Allah Mahakuasa)
  51. Al Qaahir (Allah Mahaberkuasa)
  52. Al Quddus (Allah Maha bersih
    dan Suci dari segala aib dan kekurangan)
  53. Al Qadiir (Allah Mahakuasa)
  54. Al Qariib (Allah Mahadekat)
  55. Al Qawiyy (Allah Mahakuat)
  56. Al Qahhar (Allah Maha Berkuasa)
  57. Al Kabiir (Allah Mahabesar)
  58. Al Kariim (Allah Mahamulia)
  59. Al Lathiif (Allah Mahalembut
    dan Mahahalus)
  60. Al Mu’min (Allah Maha Pemberi
    keamanan)
  61. Al Muta’aaliy (Allah Maha
    Tinggi)
  62. Al Mutakabbir (Allah Maha
    bersih dari keburukan, kekurangan dan cacat karena kebesaran dan
    keagungan-Nya, Dia memiliki segala keagungan)
  63. Al Matiin (Allah Maha Kokoh)
  64. Al Mujiib (Allah Maha
    Mengabulkan)
  65. Al Majiid (Allah Maha Mulia)
  66. Al Muhiith (Allah Maha
    Meliputi)
  67. Al Mushawwir (Allah Maha
    Membentuk)
  68. Al Muqtadir (Allah Mahakuasa)
  69. Al Muqiit (Allah Maha Pencipta
    makanan)
  70. Al Malik (Allah Maha Raja)
  71. Al Maliik (Allah Maha
    Menguasai)
  72. Al Maulaa (Allah Maha
    Pelindung)
  73. Al Muhaimin (Allah Maha
    Pengawas dan Pemelihara)
  74. An Nashiir (Allah Maha Pembela)
  75. Al Waahid (Allah Mahaesa)
  76. Al Waarits (Allah Maha
    Mewariskan)
  77. Al Waasi’ (Allah Mahaluas)
  78. Al Waduud (Allah Mahacinta)
  79. Al Wakiil (Allah yang
    diserahkan kepada-Nya segala urusan)
  80. Al Waliiy (Allah Maha
    Pelindung)
  81. Al Wahhab (Allah Maha Pemberi)
Sedangkan
dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
  1. Al Jamiil (Allah Mahaindah)
Dalilnya
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
«
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ » . 
“Sesungguhnya
Allah Mahaindah, Dia menyukai keindahan.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
  1. Al Jawwad (Allah Maha Pemberi)
Dalilnya
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى جَوَّادٌ
يُحِبُّ الْجُوْدَ وَ يُحِبُّ مَعَالِيَ الْأَخْلاَقِ وَ يَكْرَهُ سَفْسَافَهَا
“Sesungguhnya
Allah Ta’aala Maha Pemberi, Dia suka memberi, Dia menyukai akhlak yang mulia
dan membenci akhlak yang rendah.” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman dari
Thalhah bin Ubaidillah dan Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas, dishahihkan oleh Syaikh
Al Albani no. 1744 dalam Shahihul Jaami’)
  1. Al Hakam (Allah Penyelesai masalah)
Dalilnya
adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ اللهَ هُوَ الْحَكَمُ….
“Sesungguhnya
Allah adalah Al Hakam…dst.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i, dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam Al Irwaa’ (2615))
  1. Al Hayiy (Allah Maha Malu)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ حَيِيٌّ كَرِيْمٌ
“Sesungguhnya
Allah Maha Pemalu lagi Maha Mulia.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu
Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah (3117))
  1. Ar Rabb (Allah Pengurus alam
    semesta)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ
الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِى الدُّعَاءِ
فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ » . 
“Adapun
ketika ruku’, maka agungkanlah Tuhanmu Azza wa Jalla di sana, sedangkan ketika
sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, karena sangat layak kamu akan
dikabulkan.” (HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
  1. Ar Rafiiq (Allah Mahalembut)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ
فِى الأَمْرِ كُلِّهِ
“Sesungguhnya
Allah Mahalembut, menyukai kelembutan dalam segala sesuatu.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
  1. As Suubuh (Allah Mahasuci dari
    segala keburukan)
Dalilnya
ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ruku’ dan sujud:
«
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ » .
 
“Maha Suci
Allah dan Maha Bersih, Tuhan para malaikat dan malaikat Jibril.” (HR.
Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
  1. As Sayyid (semua ketinggian
    berpulang kepada Allah)
Dalilnya
adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اَلسَّيِّدُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
“As Sayyid
adalah Allah Tabaaraka wa Ta’aala.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasa’i dalam
Amalul yaumi wal lailah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul
Jaami’
no. 3700)
  1. Asy Syaafiy (Allah Maha
    Penyembuh)
Dalilnya
adalah doa yang diucapkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang
yang sakit:
«
أَذْهِبِ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ ، اشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِى لاَ شِفَاءَ إِلاَّ
شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ يُغادِرُ سَقَماً » .
“Hilangkanlah
sakit wahai Tuhan manusia. Sembuhkanlah, Engkau-lah Penyembuh; tidak ada
kesembuhan selain kesembuhan-Mu, kesembuhan dari-Mu merupakan kesembuhan yang
tidak meninggalkan sakit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  1. Ath Thayyib (Allah Mahabaik)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ
إِلاَّ طَيِّبًا
“Sesungguhnya
Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim dan
Tirmidzi)
  1. Al Qaabidh (Allah Maha
    Menyempitkan).
  2. Al Baasith (Allah Maha
    Melapangkan)
Dalil
kedua nama di atas adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ اللهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ الْقَابِضُ
الْبَاسِطُ
“Sesungguhnya
Allah adalah yang menetapkan harga, yang menyempitkan rezeki dan
melapangkan.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Haafizh berkata
dalam At Talkhiish, “Isnadnya sesuai syarat Muslim, dan dishahihkan oleh
Ibnu Hibban dan Tirmidzi,” dishahihkan pula hadits ini oleh Syaikh Al
Albani dalam Al Misykaat (2894))
  1. Al Muqaddim (Allah Maha
    Mengawalkan)
  2. Al Mu’akhkhir (Allah Maha
    Mengakhirkan)
Dalilnya
adalah doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang di sana terdapat
kata-kata:
أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ
“…Engkau
yang mendahulukan dan mengakhirkan.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i dari
hadits Ali radhiyallahu ‘anhu, Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Musa, Bukhari
meriwayatkan juga dari hadits Ibnu Abbas)
  1. Al Muhsin (Allah Maha Berbuat
    baik)
Dalilnya
adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى مُحْسِنٌ
فَأَحْسِنُوا
“Sesungguhnya
Allah muhsin, maka berbuat ihsanlah.” (HR. Ibnu ‘Addiy dari Samurah,
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 1823)
  1. Al Mu’thiy (Allah Maha Pemberi)
Dalilnya
adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَ اللهُ الْمُعْطِيَ وَأَنَا الْقَاسِمُ
“Allah-lah
yang memberi, adapun saya hanya membagi-bagikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  1. Al Mannan (Allah Maha Pemberi)
Di
dalam doa Ismul A’zham –di mana apabila seseorang berdo’a dengannya akan
dikabulkan- disebutkan:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ
الْحَمْدُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ
“Ya Allah,
sesungguhnya Aku meminta kepada-Mu, di mana untuk-Mulah segala puji, tidak ada
Tuhan yang berhak disembah selain Engkau… dst.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi,
Nasa’i dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu
Majah
(3112))
  1. Al Witr (Allah Mahaesa)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَهْوَ وَتْرٌ يُحِبُّ الْوَتْرَ    
“Allah
adalah witr (Esa), Dia menyukai yang ganjil.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syaikh
Ibnu ‘Utsaimin setelah menyebutkan nama-nama di atas berkata, “Inilah yang
kami pilih setelah menggalinya; 81 ada dalam kitab Allah dan 18 ada dalam
sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun kami masih ragu-ragu
dalam memasukkan nama Al Hafiy, karena nama tersebut disebutkan dengan ditaqyid
(dibatasi), yaitu pada firman Allah Ta’ala menyebutkan tentang (perkataan) Nabi
Ibrahim:
( ¼çm¯RÎ) šc%x. ’Î1 $|‹Ïÿym ÇÍÐÈ   
(Berkata
Ibrahim), “Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.” (Terj. QS. Maryam:
47)
Demikian
juga nama Al Muhsin, karena kami belum melihat para perawinya dalam (Mu’jam)
Thabrani, namun Syaikhul Islam menyebutkannya termasuk nama-nama-Nya (Asmaa’ul
Husna). Kemudian saya menemukannya dalam Mushannaf Abdurrazzaq (Juz 4/492/ no.
8603) dari Syaddad bin Aus dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam[1].”
Ia
juga berkata, “Dan di antara nama-nama Allah Ta’ala ada yang diidhafatkan
(dihubungkan), misalnya Maalikul mulki Dzil Jalaali wal Ikraam.”
(Al Qawaa’idul Mutsla hal. 25 cet. Maktabah Al ‘Ilm)
Bersambung…
Marwan bin Musa

Maraji’:
Al Qawaa’idul Mutsla fi Asmaa’illahi wa shifaatihil ‘Ula karya Syaikh
Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin.



[1]
Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ (1824).

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top