Uncategorized

15 Penyebab BENCANA

Lima Belas Penyebab Turunnya Bencana 

Tidaklah ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah”. (Q.S At-Taghabun: 11)
عن علي رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا فعلت أمتى خمس عشرة خصلة حل بها البلاء : إذا كان المَغْنَمُ دُولًا، والأمانة مغنمًا، ، والزكاة مغرمًا، وأطاع الرجلُ زوجته، وعقَّ أمه، وبرَّ صديقه، وجفا أباه، وارتفعت الأصوات في المساجد، وكان زعيمُ القوم أرذلَهم، وأُكرم الرجل مخافة شره، وشُربت الخمور، ولُبس الحرير، واتخذت القَيْنات والمعازف، ولعن آخرُ هذه الأمة أولها، فليرتقبوا عند ذلك ريحًا حمراء، او خسفً اومسخًا
“Ali bin Abi Thalib berkata Ra, berkata Rasulallah Saw, Bersabda: Jika umatku melakukan lima belas perangai (kebiasaan), wajiblah turun bala bencana itu: Bila harta negara hanya beredar ditangan orang-orang kaya, amanah dikhianati, zakat tidak ditunaikan, seseorang patuh kepada istrinya, durhaka kepada ibu, mengikuti kemauan kawan, menentang ayah, hiruk pikuk dalam masjid, yang memimpin kaum adalah orang yang paling jahat, seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatanya, minuman keras merajalela, memakai pakaian sutra, wanita hanya dijadikan sebagai penghibur, orang suka melaknat orang-orang terdahulu, ketika itu hati-hatilah ketika datangnya angin merah, atau penyakit merobah muka atau gempa bumi.” (HR. At-Tirmizi)
Pada hakikatnya, musibah yang menimpa seseorang atau suatu umat adalah atas izin Allah sebagaimana firman-Nya:
ماَاَصَاب ِمن مُصِيبَةِ اِلَّا بِاِذنِاللهَ
“Tidaklah ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah”. (Q.S At-Taghabun: 11)
Namun demikian, kalaupun Allah menurunkan musibah atau bala bencana terhadap hamba-Nya, itu tentu ada sebab sebabnya dan biasanya sebab-sebab itu datang dari hamba-Nya juga atau tingkah laku mereka.
Demikianlah hadits ini menjelaskan bila umat melakukan lima belas macam perangai atau tingkah laku, mestilah mereka menerima bala.
1. Harta Negara Hanya Beredar di Tangan Orang Kaya
Harta Negara yang harusnya digunakan untuk kemaslahatan rakyat yang memang berhak menerimanya terutama orang-orang lemah, fuqara, yatim piatu, dan lain-lain. Sebab rakyat juga punya andil untuk mendapatkan harta ini. Tapi terkadang harta ini dikuasai dan dinikmati oleh orang-orang kaya, punya pangkat dan kedudukan, dengan cara menipu, merampas, kolusi dan sebagainya. 
Hal ini berakibat rakyat tetap kelihatan miskin walaupun sebenarnya harta kekayaan negara itu banyak. 
Rakyat tidak mendapatkan dan menikmati haknya karena karena dirampas oleh orang-orang yang amoral dan berakhlak bejat.
2. Amanah Dikhianati
Amanah merupakan kewajiban yang harus menurut ketentuannya dan menyalahgunakan amanat merupakan dosa besar dan dicap penghianat. Namun banyak orang yang menganggap amanah ini merupakan sumber kekayaan yang sangat rugi bila tidak dimanfaatkan dan amanah ini juga merupakan “ Aji Mumpung “. Dan orang menyelewengkan amanah ini untuk mencari kekayaan serta keuntungan lainnya dan inilah sumber malapetaka.
3. Zakat Tidak Ditunaikan
Banyak kaum Muslimin yang punya harta dan sudah berkewajiban menunaikan zakat, tetapi mereka tidak melaksanakannya. 
Mereka merasa keberatan karena menganggap zakat itu denda yang ditimpakan kepada mereka. Padahal hakikatnya harta zakat itu adalah hak fakir miskin dan lainnya yang wajib diserahkan kepada mereka. Jika ini tidak dilaksanakan, maka tetaplah harta itu hanya menumpuk di tangan orang kaya sedangkan para fakir miskin terus tambah melarat tidak punya kesempatan untuk menikmati harta zakat, padahal itu adalah haknya. 
Dan berikutnya terjadilah perbedaan yang sangat menyolok antara si kaya dan si miskin yang akhirnya menimbulkan kecemburuan serta dendam terhadap orang kaya yang bisa menimbulkan mala petaka.
4. Patuh pada Istri
Seorang suami menuruti kemauan istrinya dalam batas kewajaran bisa dibenarkan. 
Tapi apabila suami terlalu menuruti semua kemauan istrinya tanpa batas dan patuh pada istrinya, ini merupakan perbuatan tercela. 
Hal ini bisa membuat suami kehilangan harga diri sebagai seorang lelaki dan membuat dia mudah saja melakukan hal-hal yang tercela dalam agama seperti merampas hak seseorang, berbuat zalim dan kejahatan lainnya.
5. Durhaka Pada Ibu
Durhaka kepada ibu merupakan dosa yang paling besar dari sekian dosa-dosa besar. 
Sebab bagi seorang anak, jasa ibu sungguh tiada terhingga mulai dari mengandung, melahirkan, menyusukannya dan merawatnya sampai besar bahkan sampai si anak dewasa dengan penuh kasih sayang. 
Pantaslah Allah sangat murka kepada seseorang yang melawan dan durhaka kepada ibu dan Allah akan menyiksa si anak di dunia dan di akhirat. 
Terkadang patuh pada istri bisa membuat seseorang durhaka kepada ibunya dan durhaka kepada ayah juga merupakan dosa yang besar.
6. Mengikuti Kemauan Kawan
Baik terhadap teman atau kawan merupakan perbuatan baik dan terpuji. Tetapi jika terlalu baik pada kawan sehingga mengikuti saja seluruh kemauan kawan tanpa memikirkan baik buruknya, ini bisa berakibat tidak baik. Bisa saja seseorang berbuat dosa dan maksiat karena mengikuti kemauan kawan. 
Pengaruh kawan sangat besar terhadap keperibadian seseorang.
7. Menentang Ayah
Seorang anak wajib mengikuti kemauan dan kebijaksanaan ayahnya selama tidak bertentangan dengan syara (agama). Sebab hampir tidak ada ayah yang menginginkan tidak baik untuk anaknya. Banyak sekali anak yang menentang kemauan ayahnya, karena bisa jadi dia menganggap dia menganggap dirinya lebih pintar dan hebat dibanding ayahnya, walaupun terkadang dia tau kemauan ayahnya itu baik untuknya. Hal ini adalah kedurhakaan karena bisa menyakiti hati sang ayah. 
Terkadang seseorang menentang ayahnya karena mengikuti kemauan kawannya.
8. Hiruk Pikuk dalam Masjid
Sering terdengar dalam masjid suara hiruk-pikuk dengan suara manusia yang meninggi Hiruk-pikuk ini bisa timbul suara orang yang jual beli, bertengkar, bercanda sambil tertawa, mengobrol, anak-anak bermain kejar-kejaran dan suara-suara lainnya. 
Keadaan seperti ini bisa membuat masjid kehilangan kesan sebagai tempat yang sakral untuk beribadah.
Kalau suara hiruk pikuk itu timbul dari suara orang-orang yang berzikir, berdoá, membaca Al-Qurán, ta’lim dan lain-lain itu diperbolehkan. 
Namun apabila hal ini pun bisa mengganggu orang yang sedang melaksanakan shalat maka tidak bisa dibenarkan dan bahkan pernah diperingatkan oleh Rasulallah Saw.
9. Yang Memimpin Adalah Orang Yang Paling Jahat
Seorang pemimpin adalah panutan yang akan membuat kebaikan buat rakyatnya, karena dia akan bertanggungjawab di hadapan Allah atas kepemimpinannya. Oleh karena itu pemimpin itu harus punya keperibadian baik yaitu dari segi dari segi aqidahnya, amalnya dan akhlaknya. Pemimpin inilah yang bisa membuat rakyatnya baik, bahagia, makmur dan sentosa.
Tapi apabila yang memimpin itu orang buruk aqidahnya, amalnya dan akhlaknya serta paling bejat moralnya, bisa dipastikan dia membawa pertakadan kesengsaraan bagi rakyatnya.
10. Seseorang Dimuliakan Karena Ditakuti Kejahatannya
Seseorang bisa bisa dimuliakan dan dihormati karena memang dia punya kemuliaan dan terhormat. 
Jadi dia pantas dan berhak dimuliakan. Tapi ada juga orang yang dimuliakan walaupun sebenarnya dia tidak pantas dimuliakan, karena punya perangai jahat dan bejat. 
Akan tetapi, orang terpaksa menghormatinya ditakuti kejahatannya dan bahaya yang akan timbul darinya sebagai balasan bagi yang tidak mau menghormatinya. 
Hal ini bisa menjadi malapetaka sebab memberi peluang untuk sewenang-wenang dengan kejahatannya tanpa ada yang berani mencegahnya, bahkan sebaliknya malah menghormati dan menganggapnya sebagai orang yang mulia.
11. Minuman Keras Merajalela
Saat ini bisa dilihat orang merajalela meminum minuman keras dan memabukan, baik sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan,banyak orang yang berpendapat dia bisa dianggap perkasa, hebat dan moderen apabila sudah meminum minuman keras. Padahal akibat dari minuman keras ini bisa menimbulkan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dan kejahatan-kejahatan lainnya. Peminum minuman keras sering menimbulkan keonaran di masyarakat sehingga membuat orang tidak bisa tenang dan terus dilanda keresahan serta ketakutan. Hal ini merupakan malapetaka yang akan menimbulkan bala bencana.
12. Memakai Pakaian Sutra
Memakai pakaian sutra diharamkan bagi laki-laki dan dibolehkan bagi perempuan. Apabila laki-laki yang memakainya akan menimbulkan kesan kewanita-wanitaan dan menonjolkan kemewahan. 
Kalaupun wanita yang memakainya dan dibuat dengan model yang dapat menimbulkan fitnah karena kelihatan dengan jelas bentuk serta dengan lekuk-lekuk tubuhnya. Ini semua diharamkan dalam islam dan akan mengundang murka Allah.
13. Wanita Hanya Dijadikan sebagai Penghibur
Banyak wanita hanya dijadikan sebagai alat penghibur, pemuas nafsu syahwat, barang pajangan, bintang iklan, peserta kontes ratu-ratu secara nasional ataupun internasional. 
Jelasnya dimana saja wanita sering ditonjolkan dengan pakaian serba minim mempertontonkan aurat yang kesemuanya ini sangat tercela dalam Islam dan dosa besar serta dilaknat Allah SWT.
14. Suka Melaknat Orang Terdahulu
Orang yang melaknat dan sering mencela orang-orang terdahulu generasi masa lalu. 
Padahal orang-orang terdahulu itu boleh jadi banyak sekali jasanya untuk generasi masa kini sama ada mereka itu para ulama ataupun pejuang bangsa.
Para ulama dan ilmuwan masa lalu telah menghabiskan umur, tenaga, pikiran untuk menelaah, mengadakan penelitian, menyusun kitab-kitab serta buku-buku karangan ilmiah lainnya yang kesemuanya itu bisa dinikmati oleh generasi masa kini dan masa mendatang.
Para pejuang bangsa juga menghabiskan segalanya termasuk mengorbankan nyawanya melawan penjajah untuk mendapatkan kemerdekaan. 
Para ulama dan pejuang bangsa melakukan semua itu tanpa mengharapkan balas jasa dari manusia ini, sebab yang mereka harapkan hanyalah keridhaan Allah.
Generasi masa kini hanya pandai mencela orang-orang terdahulu yang mereka anggap punya kesalahan, tanpa mau mengenang dan mempertimbangkan jasa-jasa mereka yang begitu besar. 
Hal ini jelas merupakan suatu kesalahan yang akan mengundang murka Allah. 
Padahal generasi sekarang yang mencela, tidak lebih baik bahkan bisa jadi lebih buruk dari orang-orang terdahulu yang dicelanya.
15. Datang Angin Merah, Penyakit Mengubah Muka atau Gempa Bumi
Hal ini merupakan sebagian azab yang ditimpakan kepada manusia. 
Sedangkan kesalahannya adalah manusia dengan sengaja membuat pencemaran di alam semesta ini. 
Terjadi pencemaran di darat, laut dan udara serta pencemaran sungai yang berakibat buruk pada manusia itu sendiri.
Kesalahan lain yaitu umat ini suka menghalalkan apa-apa yang sudah nyata-nyata diharamkan Allah dengan bermacam-macam dalih serta alasan yang dibuat-buat untuk tujuan tertentu bagi kepentingan pribadi atau kelompok.
Apabila kita perhatikan lima belas sebab tersebut, semuanya sudah terjadi dan dilakukan umat manusia. Dengan demikian kita tidak lagi heran apabila terjadi musibah dan bala bencana dimana-mana sesuai dengan peringatan Rasulullah dalam hadits ini.
Sumber : تدكرة القرطبى , مطبعة مصطفى محمد . ح , 138.

, Terimakasih telah mengunjungi Keimanan.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top